🦛 Ciri Ciri Keluarga Bahagia Menurut Alkitab
Mengenal tanda dan ciri keluarga bahagia ~ Gagasan atau ide tentang keluarga itu bersumber dari Tuhan. Dan karena itu bersumber dari Tuhan, maka yang bisa kita simpulkan ialah bahwa pasti keluarga yang digagas oleh Tuhan itu ialah keluarga yang bahagia.
Takut akan Tuhan berarti menjadikan Tuhan dan perintah-Nya sebagai dasar utama dalam kehidupan keluarga, disertai dengan rasa hormat dan taat kepada-Nya. Bukti hidup takut akan Tuhan antara lain: rajin beribadah, berbuat baik, kerja keras, saling mengasihi dan saling mendoakan. Inilah tanda ketaatan dan bukti kita mengasihi Tuhan.
Definisi ini didasarkan pada pernyataan Alkitab dalam Kejadian 1:24; Matius 19:5; Markus 10:7; Efesus 5:31. Berdasarkan definisi tersebut, berikut ini lima esensi pernikahan Kristen. 1. Pernikahan merupakan suatu lembaga yang dibuat dan ditetapkan Allah bagi manusia sesuai kebutuhan (Matius 19:4,8).
2. Aspek Batiniah • Anggota keluarga dapat merasakan ketenangan dan kedamaian. • Terjalin hubungan penuh dengan pengertian dan saling menghormati yang dilandasi dengan rasa cinta dan kasihsayang. . 3. Aspek spiritual (keagaman) • Setiap anggota keluarga memiliki dasar pengetahuan agama yang kuat. • Meningkatkan ibadah kepada Allah SWT. 4.
Setelahmenikah, pastinya Anda ingin memiliki keluarga yang berkah dan diridhoi oleh Allah. Oleh karena itu catat 5 ciri-ciri rumah tangga yang baik menurut Islam seperti dilansir dari berbagai sumber. 1. Paham Ajaran Islam. Keluarga yang memahami agama Islam merupakan keluarga yang senantiasa istiqomah di jalan Allah.
Hasilnya kami berdua bahagia sampai sekarang." —H. K., telah menikah selama 44 tahun. TERUSLAH MEMBANGUN PERDAMAIAN DALAM KELUARGA. Anggota keluarga yang diwawancarai oleh Sadarlah! ini hanyalah sedikit dari jutaan orang di seluruh dunia yang telah merasakan bantuan Alkitab untuk membangun keluarga yang damai.
Berikutbeberapa tanda atau ciri keluarga yang bahagia, yakni : 1. Keluarga yang mengasihi Tuhan. Keluarga yang kuat selalu menyadari bahwa mengasihi Tuhan sebagai sesuatu yang penting dalam menunjang keharmonisan dan kebahagiaan keluarga. Kedekatan dengan Sang Pencipta akan membentuk kepribadian mereka sehingga akan memperoleh ketenangan jiwa
Ada tiga bagian dalam ayat ini yang perlu diperhatikan. Pertama-tama, 'berbahagialah'; kedua, 'orang miskin'; dan ketiga, 'kerajaan Allah'. 1. "Berbahagialah …". Bahagia itu mudah; kita semua tahu apa artinya bahagia. Kata 'berbahagia' artinya 'bahagia'.
KELUARGA RUMAH TANGGA [ensiklopedia] I. Dalam PL. Untuk memahami pengertian PL mengenai keluarga, baiknya meneliti Yos 7:16-18, yg memuat cerita tentang pencarian Akhan sesudah Israel gagal menaklukkan Ai. Pencarian itu mula-mula terbatas kepada 'suku' (syebet) Yehuda lalu kepada 'kaum' (misypakha) Zerah, dan akhirnya kepada 'keluarga' (bayit
. Tips Jalani Kehidupan Berbahagia dalam KristenCara Hidup Bahagia Menurut Iman Kristen1. Perbanyak Syukur2. Berpikir Positif3. Pujian Penyembahan4. Bersekutu dengan Tuhan5. Berdoa6. BerimanTips Jalani Kehidupan Berbahagia dalam – Cara hidup bahagia Kristen. Semua orang di dunia ini tentu tidak ada yang mau menjalani kehidupan yang sedih. Mereka pasti akan berpikir bagaimana caranya hidup dipenuhi keinginan yang terpenuhi, masalah yang selesai satu per satu, dan keluarga harmonis adalah impian semua orang. Tentu saja hal tersebut bisa didapatkan dengan pertolongan tangan dari iman agama Kristen kita juga mengenal banyak cara hidup bahagia yang perlu diteladani. Cara-cara hidup bahagia tersebut dapat menjadikan kehidupan kita lebih riang dan sini kami akan menjelaskan bagaimana supaya hidup kita lebih bergembira dan penuh sukacita, menurut iman agama Kristen Protestan atau Katolik. Anda bisa menyimak seluruh ulasan lengkapnya di bawah Hidup Bahagia Menurut Iman KristenLangsung saja tanpa banyak basa basi kembali, simak pembahasan berikut mengenai kumpulan tips dan cara agar hidup bahagia menurut iman Kristen. Berikut ulasannya dirangkum dari banyak Perbanyak SyukurJika ingin bahagia, maka sebaiknya umat Krisen selalu berupaya untuk mengucap syukur. Sebab dengan bersyukur maka segala sesuatu dan karunia Allah akan terasa luar biasa. Dengan memanjatkan doa ucapan syukur Kristen, maka tidak akan ada rasa sedih meski hidupnya penuh keluh Berpikir PositifJika ingin bahagia kita juga harus selalu berpikir positif, harus menghindari pikiran negatif seperti ayat Alkitab tentang pikiran negatif. Sama halnya dengan para pelayan Tuhan yang dicatat dalam beriman dan percaya kepada Allah, akan timbul pikiran positif bahwa Tuhan akan selalu menyertai kita. Sehingga perkara seberat apapun rasanya akan ringan karena ditanggung bersama Pujian PenyembahanCara bahagia berikutnya juga bisa dilakukan dengan rutin menyediakan waktu untuk mmeuji serta menyembah Tuhan. Sebab dengan demikian maka Tuhan melalui perantara Roh Kudus akan memberikan kebahagiaan yang dalam pada umat-Nya. Sehingga, kita haru selalu menyempatkan untuk memuji Tuhan dengan segenap hati yang Bersekutu dengan TuhanKemudian jika ingin terus mendapatkan sukacita dalam hidup, ada baiknya selalu menyempatkan diri bersekutu atau beribadah di gereja setiap minggunya. Di setiap ibadah, kita akan dikuatkan satu dengan yang lain sehingga kesusahan akan bisa ditanggung bersama dan tidak akan membawa BerdoaBila bersedih, segeralah panjatkan doa Kristen, kita juga harus memahami cara berdoa agar dikabulkan dalam Kristen. Sehingga, Tuhan akan menjamah hati kita supaya terus bergembira dan berpikir positif. Namun bila kita jauh akan Tuhan, makaotomatis kita akan merasa susah untuk merasakan kebahagiaan sejati yang hanya berasal dari BerimanTerakhir bila ingin selalu gembira, sebaiknya pertahankan iman dan keyakinan yang penuh kepada Tuhan, ingatlah akan penderitaan Tuhan saat ada di kayu salib untuk menebus dosa manusia. Sehingga akan semakin mudah untuk KataCukup hingga saat ini dulu penjelasan dari kami mengenai cara hidup bahagia dalam kristen. Mudah-mudahan dengan ini hidup kita bisa menjadi semakin bahagia ke Biarawan dan Biarawati KatolikTata Cara Ibadah di Gereja TorajaPandangan Kafir Menurut Agama Kristen
Ayat Bacaan Kejadian pasal 26 ayat 1 sampai 8 Kerangka Khotbah Setiap keluarga pasti memiliki harapan untuk mempunyai keluarga yang bahagia. Hubungan suami istri juga anak dan orang tua menginginkan suatu hubungan yang bahagia dan harmonis. Seperti apakah Keluarga yang Bahagia menurut Firman Tuhan 1. Keluarga yang Bahagia bukanlah Keluarga yang tidak ada Masalah Kebahagiaan bukanlah ditentukan dengan situasi dan kondisi yang ada diluar tetapi kebahagiaan itu ditentukan dari dalam hati kita. Ishak mengalami situasi dan kondisi kelaparan pada saat itu tetapi bukan berarti itu menjadi suatu alasan untuk tidak bahagia. “Firman Tuhan berkata, Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu”. Mazmur pasal 34 ayat 20. Mengapa Tuhan mengijinkan permasalahan itu ada didalam kehidupan kita? Karena pada saat kita mengalami permasalahan justru disaat itulah kita bergantung sepenuhnya kepada Tuhan sehingga pada masa kesukaran itulah karakter dan respon kita terbentuk. Karena pada saat kita mengalami permasalahan Tangan Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Jangan pernah berfokus kepada masalah tetapi fokuslah kepada Tuhan kita yang lebih besar dari masalah itu. 2. Keluarga yang Bahagia adalah Keluarga yang Tetap menjaga Kemesraan Rumah Tangga “Lalu Abimelekh memanggil Ishak dan berkata “Sesungguhnya dia isterimu, masakan engkau berkata Dia saudaraku?” Jawab Ishak kepadanya “Karena pikirku Jangan-jangan aku mati karena dia.” Tetapi Abimelekh berkata “Apakah juga yang telah kauperbuat ini terhadap kami? Mudah sekali terjadi, salah seorang dari bangsa ini tidur dengan isterimu, sehingga dengan demikian engkau mendatangkan kesalahan atas kami.” Lalu Abimelekh memberi perintah kepada seluruh bangsa itu “Siapa yang mengganggu orang ini atau isterinya, pastilah ia akan dihukum mati.” Kejadian pasal 26 ayat 9 sampai 11. Ishak tetap bermesraan dengan Ribka walaupun ada dalam kondisi kelaparan dan permasalahan. Jadi kebahagiaan itu bukanlah ditentukan oleh situasi masa yang sulit tetapi kondisi dalam hati yang benar, beres dan baik. Oleh sebab itu jagalah kemesraan dalam rumah tangga walaupun usia pernikahan Ishak sudah berumur 35 th. 3. Keluarga yang Bahagia adalah Keluarga yang Tetap Menabur Sekalipun ditengah Situasi yang Sulit “Maka menaburlah Ishak di tanah itu dan dalam tahun itu juga ia mendapat hasil seratus kali lipat; sebab ia diberkati TUHAN” Kejadian pasal 26 ayat 12. Tetaplah menabur. Ada 5 bahasa kasih dalam hidup ini yaitu 1. Tetap perkatakan yang positif yang mendukung bagi keluarga 2. Mempunyai waktu yang berkualitas bagi keluarga 3. Memberi yang terbaik bagi Keluarga 4. Sentuhan yang berarti bagi keluarga 5. Melayani keluarga dengan kasih 4. Keluarga yang Bahagia adalah Keluarga yang Suka Kedamaian “Ketika hamba-hamba Ishak menggali di lembah itu, mereka mendapati di situ mata air yang berbual-bual airnya. Lalu bertengkarlah para gembala Gerar dengan para gembala Ishak. Kata mereka “Air ini kepunyaan kami.” Dan Ishak menamai sumur itu Esek, karena mereka bertengkar dengan dia di sana. Kemudian mereka menggali sumur lain, dan mereka bertengkar juga tentang itu. Maka Ishak menamai sumur itu Sitna. Ia pindah dari situ dan menggali sumur yang lain lagi, tetapi tentang sumur ini mereka tidak bertengkar. Sumur ini dinamainya Rehobot, dan ia berkata “Sekarang TUHAN telah memberikan kelonggaran kepada kita, sehingga kita dapat beranak cucu di negeri ini.” Kejadian pasal 26 ayat 19 sampai 22 5. Keluarga yang Bahagia adalah Keluarga yang tidak menjauh dari Tuhan “Sesudah itu Ishak mendirikan mezbah di situ dan memanggil nama TUHAN. Ia memasang kemahnya di situ, lalu hamba-hambanya menggali sumur di situ”.Kejadian pasal 26 ayat 25. Bawalah keluarga kita terus beribadah kepada Tuhan. Disiplinkan keluarga kita dengan no Bible no Breakfast. Terus bangun keluarga kita menjadi keluarga yang harmonis dan takut akan Tuhan, hidup benar dimata Tuhan maka kita akan mengalami kebahagiaan dalam keluarga kita.
Pertanyaan Jawaban Sebuah keluarga Kristen yang baik selaras dengan prinsip-prinsip alkitabiah dan merupakan keluarga dimana setiap anggota memahami dan memenuhi peran yang telah diberikan oleh Allah. Keluarga bukanlah lembaga yang dirancang oleh manusia. Keluarga diciptakan oleh Allah supaya bermanfaat bagi manusia, dan manusia telah diberi tanggung-jawab atasnya. Unit keluarga alkitabiah yang paling sederhana beranggotakan satu pria, satu wanita – istrinya – dan anak mereka, baik yang dilahirkan maupun yang di adopsi. Keluarga besar dapat melibatkan saudara kandung atau saudara ipar, kakek dan nenek, keponakan, saudara sepupu, paman dan bibi. Salah satu prinsip pokok dalam unit keluarga ialah komitmen yang ditetapkan Allah bagi setiap anggota keluarga untuk seumur hidup mereka. Sang suami dan istri bertanggung-jawab untuk menjaga kesatuannya, bahkan di tengah norma kebudayaan yang tidak mendukung. Tentunya, syarat pertama bagi setiap anggota keluarga Kristen adalah bahwa mereka semua berupa orang Kristen, yakni memiliki hubungan sejati dengan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka. Efesus 522-33 memberi pedoman bagi suami dan istri di dalam keluarga Kristen. Sang suami harus mengasihi istrinya sama seperti Kristus mengasihi gereja, dan sang istri harus menghormati suaminya dan secara sukarela tunduk terhadap kepemimpinannya di dalam keluarga. Peran kepemimpinan suami harus dimulai dari hubungan rohaninya secara pribadi dengan Allah, kemudian berlanjut pada pengajaran pada istri dan anak-anaknya dalam materi Alkitab. Para ayah diperintah mengenai para anaknya "didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan" Efesus 64. Seorang ayah perlu memenuhi kebutuhan keluarganya. Jika tidak, ia "murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman" 1 Timotius 58. Jadi, seorang pria yang tidak berusaha memenuhi kebutuhan keluarganya tidak layak menjuluki dirinya Kristen. Ini bukan berarti bahwa seorang istri tidak boleh membantu memenuhi kebutuhan keluarga — Amsal 31 menunjukkan bagaimana seorang istri saleh dapat melakukannya — namun memenuhi kebutuhan keluarga bukanlah tanggung-jawab utamanya; ialah tanggung-jawab sang suami. Wanita diberikan kepada pria guna membantu suaminya Kejadian 218-20 dan mengandung anak. Suami dan istri dalam pernikahan Kristen harus saling setia seumur hidup. Allah menyatakan nilai yang setara bagi pria dan wanita karena Ia telah menciptakan keduanya menurut gambar dan rupa-Nya. Ini tidak berarti bahwa keduanya mempunyai peran yang sama dalam kehidupan. Secara umum, wanita lebih terampil dalam memelihara dan mengasuh anak kecil, sedangkan pria lebih terampil dalam memenuhi kebutuhan dan melindungi keluarganya. Jadi, meskipun secara status mereka setara, namun mereka memainkan peran yang berbeda dalam keluarga Kristen. Pernikahan Kristen, yang menjadi dasar dari keluarga Kristen, mengikuti pedoman alkitabiah dalam hal hubungan seks. Alkitab mengecam pandangan kebudayaan yang menghalalkan perceraian, hidup bersama sebelum menikah, dan pernikahan sesama jenis. Seksualitas yang diungkapkan sesuai standar yang alkitabiah adalah ekspresi kasih dan komitmen yang teramat indah. Di luar pernikahan, seks adalah dosa. Para anak diberi dua tanggung-jawab utama dalam keluarga Kristen menaati dan menghormati orang tua mereka Efesus 61-3. Menaati orang tua adalah kewajiban para anak sampai mereka dewasa, namun menghormati orang tua adalah tanggung-jawab seumur hidup. Allah menjanjikan berkat-Nya atas mereka yang menghormati orang tua. Secara ideal, semua anggota keluarga Kristen berkomitmen pada Kristus dan untuk melayani-Nya. Ketika sang suami, istri, dan anak semuanya memenuhi peran ilahi mereka, maka damai dan keharmonisan menjadi citra rumah tangga mereka. Namun, jika kita mengusahakan keluarga Kristen tanpa Kristus sebagai Kepalanya atau tanpa menaati prinsip alkitabiah yang telah Tuhan sediakan, rumah tangga kita akan menderita. English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Bagaimana cara Alkitab menggambarkan keluarga Kristen yang baik?
ciri ciri keluarga bahagia menurut alkitab